TELP./FAX
0373-21020
| Pages - News || Home Page |
Pemda Dompu mulai menerapkan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) pada proses musyawarah rencana pembangunan daerah (Musrenbang) Kabupaten Dompu tahun 2017 untuk rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2018. Sistem ini untuk memutus program kegiatan yang muncul di tengah jalan tampa melalui perencanaan.
Musrenbang Kabupaten Dompu yang mengangkat tema ‘Memacu peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pengembangan daya saing agribisnis dan UMKM serta peningkatan kualitas infrastruktur dengan perencanaan pembangunan daerah yang Holistik, Integratif, Tematik dan Spasial (HITS)” ini terlihat spesial. Sebab, kegiatan ini dihadiri langsung Sekretaris eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) RI, Dr. M. Arif Tasrif sebagai upaya dini sinkronisasi penanggulangan kemiskinan dengan pemerintah pusat. Kepala Bappeda dan Litbang Provinsi NTB, Ir. Ridwan Syah, MSc, MM, MTP juga langsung hadir tanpa diwakili dari sebelumnya selalu diwakili oleh jajaran di bawahnya.
Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin saat pembukaan Musrenbang Kabupaten di pendopo Bupati, Senin (13/3) mengatakan, E-planning yang mulai dilaksanakan pada proses Musrenbang tahun ini akan mengunci munculnya program yang masuk di tengah jalan. Pokok pikiran anggota Dewan yang menjadi bagian dari perencanaan politis, juga harus masuk dalam perencanaan ini.
“Alhamdulillah hirabbil ‘alamin. Jadi yang kita olah nanti, adalah rencana yang sudah dimasukkan dalam Musrenbang ini. Tidak ada lagi yang muncul tiba-tiba. Kita tidak ingin pada suatu saat menjadi masalah. Jadi benar-benar kita lakukan sesuai prosedur, sesuai mekanismenya, sesuai aturannya dan kita bisa nyaman,” kata H. Bambang.
Bupati juga mengungkapkan, apa yang akan dilakukan kedepan harus berbasis data. Sekretaris eksekutif BNP2T RI, Dr. M. Arif Tasrif akan menjelaskan data – data yang sudah diolah dan bisa menjadi acuan dalam pembangunan kedepan. “Membangun data kadang – kadang sulit. Tapi membangun tanpa data, itu jauh lebih konyol lagi,” tegas H Bambang.
H. Bambang juga mengajak peserta Musrenbang untuk menjadikan cerita sukses pembangunan Kabupaten Dompu hingga pada 2012 lalu peningkatakan pertumbuhan ekonomi mencapai 7,89 persen karena jagung. Tapi kemudian melambat daya ungkitnya dan ini menjadi tantangan kedepan. Begitu juga dengan beberapa komoditi perkebunan di Pekat kini harganya cukup tinggi dan stabil, salah satunya dipengaruhi oleh faktor jalan dan akses.
© 2024 Bappeda dan Litbang Kab. Dompu